Share :

Pelayanan Adminduk Muba Sudah Berjalan di Kecamatan

2021-10-04 04:19:14

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU -- Mulai Kamis (30/9), masyarakat di tiga kecamatan Musi Banyuasin (Muba) sudah bisa mengurus semua administrasi kependudukkan mulai KTP, KK, KIA, Akta Kelahiran dan lainnya di kantor kecamatan. Selain cepat, selesai dalam hitungan antara lima sampai 20 menit di hari sama, warga pun tak perlu menempuh jarak yang jauh untuk pergi ke kantor Disdukcapil Muba di Sekayu. Dengan layanan administrasi Kependudukkan Langsung Jadi (Keladi) kini warga bisa lega, senang, tak hilang banyak waktu, dan tak menguras biaya transportasi serta bebas pungli.

Pemandangan ini terlihat pada ujicoba pilot project pembukaan loket pelayanan adminduk di Kecamatan Bayung Lencir. Acara yang juga dibarengkan dengan perjanjian kerja sama layanan data kependudukkan antara Disdukcapil dan Rsud Bayung Lencir ini dihadiri Kadinkes Muba Azmi Dariusmanysah, MARS, Plt Kadisdukcapil, Sunaryo SSTP MM, Camat Bayung Lencir M Imron S.Sos, MSi, seluruh kades, dan Direktur RSUD Bayung Lencir.

"Kenapa pembukaan loket pelayanan adminduk dilakukan pertama kali se-Muba Kecamatan Bayung Lencir? Karena sebelumnya kami pernah mengeluarkan surat yang isinya silahkan camat yang mau mengadakan loket pelayanan adminduk ajukan proposal ke kami. Ternyata Bayung mengajukan proposal, bersedia, bisa dan mau menganggarkan, makanya Bayung jadi pilot project," terang Sunaryo.

"Sedangkan untuk kerja sama dengan RSUD Bayung Lencir  ini prosesnya juga mirip. Bahkan sudah ada izin pemanfaatan data kependudukkan dari Kemendagri. Rumah sakit bisa mengakses data kependudukkan. Akan ada operator SIAK di rumah sakit. Fungsi kerja sama ini memudahkan pengurusan akta kelahiran atau akta kematian," tegas dia.

Mulai Kamis (30/9), masyarakat di tiga kecamatan Musi Banyuasin (Muba) sudah bisa mengurus semua administrasi kependudukkan mulai KTP, KK, KIA, Akta Kelahiran dan lainnya di kantor kecamatan. - (Musi Banyuasin)

 

Sunaryo memastikan pelayanan berjalan cepat dan efisien sejak loket pelayanan diresmikan. "Selama ini jujur pelayanan adminduk di Dukcapil sejak e KTP diberlakukan memang produksi masih dilakukan di Sekayu. Ini jadi dasar percepatan pelayanan dan ujicoba di kecamatan. Jika selama ini butuh 1-2 hari kini kita jadikan hanya 20 menit. Bahkan KTP hanya perlu 5 menit. Besok Jumat  Sungai Lilin diujicobakan. Perintah Bupati Dodi Reza jangan hanya tiga kecamatan tetapi semua kecamatan terlayani. Jadi masyarakat tak perlu ke Sekayu tapi cukup di kecamatan masing-masing. Intinya kecamatan melaksanakan pelayanan Dukcapil di wilayah kecamatan. Nah tadi sudah ada fakta integritas jangan melenceng. Sekali itu terjadi semua pelayanan akan kita tutup. Mohon dijaga pelayanan ini. Manfaatkan pelayanan ini, silahkan kerja, wewenang sudah diberi, SOP dibuat,  pelatihan sudah lakukan fakta integritas disepakati, " tegas Sunaryo.

Agar pelayanan berjalan tanpa kendala layanan aminduk Keladi dengan tagline duduk dilayani tegak langsung jadi akan terus diawasi. "Nah, jangan sampai layanan ini kendor. Nanti judulnya jadi berubah bukan Keladi tapi Keladi gatal, kependudukkan langsung jadi gagal total. Kami tetap awasi dan tiap bulan dicek data. Sekali ada yang memainkan data pasti ketahuan. Petugasnya langsung diganti dan bila masih terjadi lagi langsung kita tutup. Kewenangan kami ambil alih," tandasnya.

Untuk agenda berikutnya, tambah Sunaryo, akhir Oktober bimtek operator kecamatan yang lain dimulai dan pada awal November loket aminduk di kecamatan dibuka sesuai proposal pengajuan dari kecamatan.

Camat Bayung Lencir M Imron bangga karena sejak dibuka loket pelayanan adminduk di wilayahnya,  pihaknya bisa melayani  semua administrasi kependudukkan warganya  langsung jadi, tak perlu ke kantor Disdukcapil Muba di Sekayu.
 
"Kami selalu fokus melakukan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Mereka harus mendapatkan hak dasar dimulai dari data kependudukkan. Sebab sekarang ini semua urusan berbasis data kependudukkan. Makanya begitu ada layanan administrasi kependudukkan Keladi di Dukcapil segera kami respon agar layanan bisa dilakukan di kecamatan. Ada warga kami yang selama ini menghabiskan ratusan ribu untuk datang ke Sekayu demi mengurus adminduk. Seringkali bahkan harus nginap karena tak tahu kapan urusannya selesai," terang Imron.